Minggu, 09 September 2012


     Break pacaran sering kita dengar. Tapi, ada ga sih, break temenan? Yup, ada masanya kita merasa perlu menjaga jarak sejenak dari sobat. Penyebanya bisa macam-macam. Dari mulai rasa jenuh, lagi pengen dekat sama teman yang lain, mengurangi ketergantungan sama sobat, dan sebagainya. Tapi, ini Cuma sementara dan kita tetap pengen jadi sahabatnya. Bisa nggak, ya?
Menekan tombol ‘PAUSE’
                Situasi seperti ini memang membingungkan. Di satu sisi, kita membutuhkan ‘time out’ dari sobat. Namun di sisi lain, kita terkesan jahat dan bisa bikin teman tersinggung. Supaya tidak membahayakan pertemanan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam periode ‘pause’ tersebut.
1.       Penuhi janji. Walaupun lagi menjaga jarak, tapi jangan melupakan janji yang telah dibuat. Misalnya, janjian nonton atau belanja bareng.
2.       Bukan berarti mengacuhkan. Meskipun ingin menjauh sejenak, kita tidak boleh cuekin sobat saat dia menyapa. Balas saja dengan sopan.
3.       Jangan kelamaan. Masa sih, kita break sobatan sampai berbulan-bulan? Bisa terancam bubar pertemanan. Rasanya waktu 1-3 minggu break sudah cukup, deh.
4.       Cara halus. Saat menjauh, kita bisa pakai strategi halus. Yaitu, perlahan menjaga jarak, namun tetap keep in touch, sehingga sobat tidak merasa dijauhi sama kita. Selain itu, penyampaiannya juga harus tepat. Misalnya, dengan jujur bilang, ‘Gue lagi perlu suasana baru nih, makanya untuk beberapa hari ini kita nggak bisa sering bareng.’
5.       Beri pengecualian. Tunda break jika terjadi situasi darurat. Misalnya, saat sobat down karena mengalami hal buruk atau saat dia butuh bantuan kita.
The Coming Back
        Setelah beberapa saat menjauh, pastinya kita ingin balikan. Kalau orang pacar biasanya langsung nembak. Nah, apa yang harus dilakukan untuk bisa come back dengan teman?
·         Natural. Karena memang berteman (tidak musuhan, kan?), jadi tidak ada kata balik yang resmi. Sedikit canggung bisa ditoleransi. Yang penting, bersikaplah sewajar mungkin dan tidak dibuat-buat.
·         Adaptasi. Setelah beberapa saat kita menjaga jarak, dia mungkin punya kebiasaan dan teman main baru. Mau tidak mau, kitalah yang harus menyesuaikan diri dengan semua itu.
·         Positive energy. Akan sangat bermanfaat jika kita membawa enegergi positif ke dalam pertemanan. Apalagi setelah break, kita jadi lebih fresh pikirannya. Misalnya, jika tadinya kita mengambil break supaya tidak terlau bergantung sama sobat, maka pas balik, jadilah teman yang lebih independen.

0 komentar:

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Popular Posts